Wednesday 10 November 2010

SURVIVOR LOST NOTE 008

Henry "the anesthetist"



Jakarta 20 Februari 2030

(sebuah kertas ditemukan di rumah sakit, kamar mayat)

saya Henry, saya salah satu staff anestesi di rumah sakit St. Carolus. pukul 5.00 dini hari saya bertugas untuk memberikan anestesi kepada salah satu pasien operasi kamiy ang ingin melakukan amputasi pada kakinya yang sudah terluka dan siap membusuk. 


Keadaan rumah sakit memang sedikit berbeda semenjak pemerintah menyatakan status waspada.Operasi yang biasa dilakukan 10 staff ahli sekarang hanya dilakukan oleh 3 staff kedokteran dikarenakan banyak staff kami yang menghilang entah kemana dan pasien pun hanya 8 orang untuk hari ini. kondisi ini sangat berbeda dan membuat rumah sakit ini tampak kosong dan sepi.

Operasi selesai dengan dilakukannya pemindahan pasien dari kamar operasi ke kamar lainnya dan saya pun kembali ke ruangan untuk melihat jadwal operasi berikutnya,hanya seorang suster yang bertugas melihat kondisi pasien pasca operasi amputasi. sekitar pukul 8.30 saya mendengar suara teriakan yang sangat keras dari kamar pasien yang baru saja melakukan amputasi. saya berlari secepat mungkin untuk melihat kondisi keadaan pasien. 

koridor demi koridor saya lalui, keadaan rumah sakit yang sepi membuat saya dapat mendengar hentakan sepatu saya ketika saya berlari. sampilah saya di kamar 303 dan saya mendapati  pasien telh menghilang dan lantai kamar tersebut penuh dengan darah ,  di pojok ruangan saya mendapati sebuah mayat yang tampak mengalami luka cukup dalam. Dari luka-luka tersebut dapat saya simpulkan luka-luka ini tidak biasa, tampak adanya metode cabikan ,kunyahan dan gigitan secara acak pada tubuh mayat ini. Saya memperhatikan mayat ini dengan seksama, ini mayat suster yang bertugas untuk pasca operasi pasien amputasi tadi pagi. 

saya bergegas lari keluar dan mencari pasien kamar 303 dan saya mendapati sebuah jejak darah yang menuju ke suatu tempat, saya mengikuti jejak tersebut. Sepanjang perjalanan mengikuti jejak ini saya tidak menemui satu pun staff rumah sakit. Jejak darah membawa saya  laboratorium. Saya memberanikan diri memasuki kamar tersebut, dan saya mencium bau busuk dari kamar tersebut. Saya menemukan pasien yang hilang dari kamarnya, tetapi saya benar-benar kaget melihatnya sedang mengunyah dan menggigit staff laboratorium. 

Saya bergegas lari sekuat tenaga untuk menemukan siapapun yang ada di rumah sakit ini untuk mencari pertolongan. Ruangan demi ruangan saya masuki namun saya hanya menemukan darah dimana-mana. saya mulai putus asa dan saya kembali ke ruangan saya untuk mengambil barang-barang yang diperlukan. saya mencoba untuk keluar dari rumah sakit ini, saya menuju lobby dan turun ke lantai 1.

lobby rumah sakit sudah dipenuhi dengan mayat-mayat yang menghancurkan rumah sakit dan beberapa dari mereka mengunyah , mencabik,dan saling melemparkan potongan-potongan mayat yang tampak masih segar. saya tidak punya jalan lain, maka saya mencari lokasi untuk bersembunyi. saya coba naik ke atas kembali dan saya mendapati mayat suster yang menjaga kamar pasien 303 berjalan di koridor rumah sakit dan berusaha mendekati saya. koridor demi koridor saya lalui untuk mencari tempat untuk bersembunyi, kali ini koridor tidak terasa sepi, suara-suara rintihan mulai terdengar bahkan beberapa diantaranya seperti mengerang kesakitan. 

hanya satu ruangan yang tampaknya sepi dan tidak ada suara-suara yang aneh dari kamar tersebut, kamar mayat. saya masuk ke kamar mayat dan saya berlindung dibawah sebuah meja.  saya tahu mungkin ini kesempatan terakhir saya dan saya sudah tidak mungkin bisa keluar dari rumah sakit ini. maka saya memilih untuk menulis kejadian yang terjadi di rumah sakit ini dan mungkin catatan ini bisa membantu siapapun yang menemukannya. mungkin ketika anda menemukan catatan ini saya sudah tidak ada , saya memutuskan untuk menyuntikan anestesi dengan dosis  sangat tinggi kepada diri saya sendiri. saya tidak ingin merasakan sakit ketika mereka berhasil memasuki kamar ini dan mulai menyiksa saya dengan cara mereka. Semoga catatan ini berguna bagi anda.


Henry



=====
ORIGINAL STORY BY DANNY WILSON PERAJI
danny_kamikaze@yahoo.co.id
@dannywilson18

No comments:

Post a Comment