Tuesday 26 October 2010

SURVIVOR LOST NOTES 004

Sore hari itu, aku sedang bersemangat selama kurang lebih 5 hari aku dengan tekun mengejar target beberapa BAB terakhir laporan karya ilmiah yang biasa ku sebut dengan skripsi. Paragraf…demi paragraph kutulis, waktu 12 jam sepertinya tidak terasa dan sebentar lagi bagian akhir dari skripsiku selesai,  lantunan keras band tahun 80’an T-REX berjudul 20 Century Boys yang melantun melalui loudspeaker Handphoneku, mengiringi kebahagiaan sekaligus semangat dinamis masa mudaku.
 Dan Akhirnya “CTAK!” suara tuts Enter mengakhiri ekseskusi perintah “Save document” melalui software pengolah kata buatan bill gates tersebut. “YES!” aku berteriak dan segera beranjak dari tempat ku duduk dan mulai mematikan computer jadulku itu. Jam menunjukan pukul 5 sore, dan aku ingat aku mempunyai janji dengan Shiera Riana kekasihku, untuk menyaksikan film bioskop kesukaannya, katanya film ini adalah film final tentang perjuangan manusia srigala tampan dalam mempertahankan kisah cintanya yang terbagi menjadi 3 sekuel , walaupun aku tidak begitu suka dengan film drama itu, tetapi aku pun tertarik dengan kultur didalamnya.
 Ya semuanya baik..baik saja, sampai ringtone handphoneku berbunyi…tak sampai 10 detik, kuangkat handphone dan mulai terdengar suara, sepersekian detik aku masih berfikir suara siapa ini, karena nomor yang tertera sama sekali tidak tersimpan dalam nomor phonebookku…perlahan sebuah suara yang tidak asing terdengar melalui speaker tersebut, “Halo…Adi”. “iya..ini adi!?” kalimat pembuka suara tersebut adalah ”Nak..dengar baik...perkataan ibu! Jangan menyela!” ternyata suara itu adalah suara Ibuku. perasaanku tidak enak… Tak sampai 1 menit sebuah percakapan 1 arah terjadi… tanpa ada timbal balik, kudengar baik-baik apa yang telah diinstruksikan oleh Ibu. Sinyal yang lemah menggangu proses pembicaraan tersebut...
”Cepat pergi ke tempat Bapakmu..di Jogja!, Kemasi barang2 pentingmu Gunakan uang simpanan ibu didalam lemari untuk membeli tiket pesawat, kunci lemarinya ada di dekat meja rias ibu...”
”tapi..”
”Cepat lakukan setelah kau menutup telepon ini! sudah! Jangan banyak tanya!?
maafkan Ibu nak…secepatnya ibu akan bertemu denganmu di bandara”
“tapi..bu..apa yang sebenarnya terjadi..!?”
                Aku frustasi…bingung…dadaku sesak dan pikiranku dipenuhi banyak tanda tanya. Apa yang sebenarnya terjadi. Namun ditengah kebingungan akupun melaksanakan apa yang telah Ibu Instruksikan. Aku turun dari kamarku dan segera menuju kamar Ibuku dibawah. Saat sedang membuka pintu kamar ibu, tiba-tiba saja terdengar suara keras dari luar…suara yang sangat sering ku dengar didalam film-film action Hollywood, Ya itu adalah suara Tembakan, suaranya sangat khas sekali. Aku berlari keluar, dan setelah pintu rumah ku buka, apa yang terjadi disana membuat benar-benar memperdaya mata.
Asfah, anak perempuan tetanggaku yang berumur 7 tahun dan tinggal tepat di depan rumahku, tiba-tiba saja menerjang ayahnya sendiri. Adrian adik laki-laki asfah sedang terkapar dan gemetar di lantai, ususnya terburai, dan potongan daging tubuhnya berceceran. Ternyata tidak hanya itu saja, Aku segera melangkah keluar, disana sangat ramai, ato lebih tepatnya kacau. Aku heran mengapa aku tidak dapat mendengar itu keributan itu, sejenak ku diam dan teringat atas peristiwa beberapa bula lalu saat Ibu sedang sakit, Ayah yang merasa terganggu dengan acara kenduri 3 hari 3 malamnya anak Bu Aminah, memutuskan untuk merekonstruksi ulang jendela dan tembok agar sedikit kedap suara.

Setelah sedikit berjalan Aku kini melangkah ke rumah Pak Sumantri salah satu tetanggaku yang dulu anggota TNI, bersama istrinya mereka sedang menangis karena Anak perpempuannya yang paling kecil bernama Siti ternyata tewas ditangan pak sumantri. Pak Sumantri merintih seakan tak percaya apa yang telah ia sendiri lakukan, yaitu Senapan laras panjang kesayangannya telah membunuh anaknya sendiri.

Kekacauan belum selesai, setelah tidak tega ku meliaht peristiwa itu tiba-tiba EngKoh Robin, ya begitu aku memanggilnya kepala keluarga dari etnis china yang tinggal di depan prapatan gang rumahku dan membuka took sembako itu, tiba-tiba saja menengok kearahku dengan wajah yang berbeda, wajahnya bingung!? , dan darah mengalir melalui hidungnya. Mata dan wajahnya pucat. Dalam sekejap saja ia berlari, berlari penuh…kearahku…. Jika kau sulit membayangkan, bayangkan saja adegan film Terminator 2 : Judgement Day tahun 1991 saat aktor muda Edward Furlong berperang sebagai Jhon Connor muda, dikejar-kejar oleh Robert Patrick yang berperan sebagai T-1000 dalam film Terminator, Ya seperi itu hanya ini realistis…dan bukan robot!
        
         Tak ada lagi yang kupikirkan, yang ada hanyalah berlari menuju rumahku dan mengunci semua pintu dan jendela rumahku ini. Dan Kini aku masih sembunyi. Ya sembunyi di dalam rumahku sendiri. Sembunyi dari kejaran tetangga-tetanggaku yang  berubah menjadi apa ya kata yang tepat?

BUAS!?

ya BUAS

dan mereka masih menunggu di luar, konyol memang. Di dalam kamarku aku meringkuk didalam lemari, dengan senter yang kupegang atau lebih tepatnya kugigit kutulis lebaran Catatan ini, catatan “yang mungkin” adalah catatan akhir hidupku.  Catatan akhir hidupku saat aku mulai mengubur harapan-harapanku melihat kedua orang tuaku bangga melihat anaknya diwisuda, karena dunia yang kulihat kini, perlahan berbeda.

“Ayah Ibu maafkan aku…”
AdiPrana Reksa Putra
Mahasiswa Tahap Akhir, Fakultas Ilmu Komunikasi, Univ.Budi Luhur Jakarta.
READ MORE >>

SURVIVOR LOST NOTES 003

13 Januari 20x1,

Keanehan yang mengerikan ini di mulai tadi pagi pada istirahat pertama. Aku yang sedang menyelesaikan tugas di lab mendengar bahwa terjadi keanehan di ruang guru dimana beberapa guru yang baru saja sarapan di luar tiba-tiba muntah darah lalu jatuh tergeletak. Mereka lalu dibawa ke ruang UKS. Namun disinilah kengerian di mulai. Mereka bangun dari ketidaksadarannya, namun ada yang aneh pada pandangan mereka, pandangan mata mereka kosong. Lalu mereka mulai berteriak-teriak dan menyerang petugas UKS dan murid-murid. Para korban serangan itu terluka parah dan pingsan namun bangkit antara 10-30 menit, anehnya semakin banyak luka mereka semakin cepat mereka bangkit.

Kengerian makin bertambah ketika korban bertambah secara eksponensial, darah berceceran dimana-mana, keadaan menjadi kacau, murid dan guru berlarian kesana kemari, tidak jelas siapa yang sedang mengejar dan siapa yang sedang dikejar. Aku melihat sendiri bagaimana Steven, sahabat baikku dikoyak-koyak oleh beberapa siswi kelas X dari jendela laboratorium biologi. Sungguh mengerikan, dia memanggil-manggil namaku dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Yang lebih mengerikan lagi, 5 menit setelah "mati" dengan tubuh terkoyak-koyak dan ditinggalkan pemangsanya, Steven bangkit, dan ia mulai berjalan terhuyung-huyung dengan tatapan kosong.

Aku sendiri, akhirnya memberanikan diri keluar dari lab dengan bekal beberapa pisau. Sial bagiku, ternyata seorang juniorku di klub menghadang di koridor, dia menerkamku dan aku tergigit, namun aku berhasil menghentikannya dengan menusuk kedua matanya.. Ahh..luka ini berdarah dan aku terpaksa menyobek jas lab untuk membalutnya.
Aku mulai berjalan di koridor sekolah yang banjir darah ini dan bertemu Pak Johan, guru olahraga kami. Ia memegang pemukul kasti dan nampaknya baru saja membantai David, kapten tim basket sekolah kami. Dia pun mengalami luka gigit di tangannya namun tidak separah lukaku. Aku pun bergabung bersamanya dan kami sepakat menuju perpustakaan untuk mendapat akses internet dan mengabarkan keadaan kami keluar.

Di perpustakaan kami mendapati petugas perpus telah dikoyak-koyak habis oleh Adella, salah seorang anggota cheerleader. Kami menyadari bahwa kami harus membantai Adella (dan juga petugas perpus jika ia bangkit), kali ini mudah saja membantai Adella. Kami pun menyingkirkan mayat petugas perpus keluar sebelum ia bangkit.
Saat ini kami sedang di perpustakaan dan mencoba mengabarkan keluar keadaan disini. Kami terluka, kami mulai merasa sakit, dan memohon pertolongan secepatnya.

Edward,
Siswa Kelas XI SMA Kolese Ignatius


ORIGINAL STORY BY

Sender: Edward Kurniawan
E-mail: iceman_de_lionheart@live.com
No. KTP: 3327122602910005
READ MORE >>

Monday 25 October 2010

SURVIVOR LOST NOTES 002 PART 2

Sebelumnya anda mengatakan semua ini adalah awal dari peristiwa yang lebih besar. Bisa anda menjelaskan maksud anda?

Beberapa saat setelah kejadian itu, sepertinya orang-orang enggan melanjutkan pekerjaannya kembali. Mereka saling membicarakan hal tersebut. Beberapa dari mereka menanyai saya tentang itu. Tentu saja saya jawab sesuai yang saya lihat. Karena saya tak ada lagi urusan di sana, saya memutuskan untuk pulang. Namun tiba-tiba seorang karyawati berteriak sambil menunjuk ke luar jendela.

Kami ramai-ramai mendatanginya. Saat saya melihat ke jendela, saya melihat pemandangan yang kacau balau di Jalan TB. Simatupang.

Kacau balau seperti apa?

Pokoknya kacau sekali. Kericuhan besar. Orang-orang saling menyerang, saling berkejaran. Mobil-mobil dan motor tabrakan. Beberapa mobil didatangi massa. Mereka mengeluarkan penumpangnya dengan paksa untuk dikeroyok ramai-ramai. Beberapa bangunan juga terbakar. Sangat mengerikan. Rasanya seperti kerusuhan besar tahun 1998 dulu.

Jadi itu alasan anda untuk tidak pulang?

....terus terang saya tidak tahu harus bagaimana saat itu. Saya berdiri terpana melihat pemandangan di luar sana. Saya baru pertama kali melihatnya.

Bukankah anda sudah menyaksikan peristiwa 1998?

Oh bukan itu, maksud saya, saya memang pernah melihat seperti apa peristiwa 1998, tawuran pelajar, ataupun kerusuhan Tanjung Priok dan Tarakan di tahun 2010 tapi tidak separah ini. Setidaknya peristiwa-peristiwa itu masih terlihat manusiawinya tapi ini tidak. Peristiwa ini lebih sadis dan brutal. Coba anda bayangkan melihat segerombolan massa mengejar seorang wanita, kemudian mengoyak-koyak tubuhnya dengan tangan kosong lalu memakannya hidup-hidup. Dan mereka tidak memandang usia, gender, atapun status sosial. Mereka bagai hewan buas yang menyerang siapapun yang masih manusia dan mereka tak bisa dihentikan, baik itu oleh polisi huru-hara, water cannon apalagi satpol PP. Saya benar-benar merinding melihatnya. Rasa takut, marah, dan jijik bercampur aduk dalam hati dan anehnya saya tak bisa mengalihkan pandangan. Rasanya seperti melihat sifat asli dari manusia.

(Randi memejamkan mata dan menarik napas. )

Bisa anda lanjutkan cerita anda? Setelah anda menyaksikan pemandangan itu.

Saat kami sedang menyaksikan kekacauan itu, seorang karyawan berinisiatif menyalakan televisi. Kebetulan saat dinyalakan, tv itu sedang menayangkan channel berita Metronews. Kami bergegas ke sana dan melihat pemandangan yang sama dalam liputan Breaking News.

Apa katanya?

Headline-nya berjudul ”Jakarta Krisis”. Katanya kericuhan, penyerangan dan tindak kekerasan terjadi hampir di seluruh daerah di Jakarta. Korbannya mencapai ribuan dan kekacauan melanda hampir di sejumlah tempat. Gedung-gedung terbakar, lalu lintas kacau, kecelakaan di mana-mana. Bahkan tindak kekerasan terjadi di berbagai tempat, termasuk di jalanan. Pernah ketika channel itu menayangkan liputan langsung, reporter dan kru yang sedang meliput itu diserang perusuh. Di depan kamera langsung, kami melihat reporter itu meronta-ronta dan berteriak kesakitan saat dimakan hidup-hidup oleh si perusuh selama beberapa saat sebelum akhirnya gambar diganti oleh tanda gangguan teknis dan kembali ke studio.

Ya Tuhan...

Adegan itu langsung memberikan shock pada kami. Serta merta dengan rusuh kami semua mengeluarkan ponsel, berusaha menghubungi keluarga, istri, anak atau siapapun yang kami khawatirkan. Saya pun mencoba menelpon istri saya di Rawamangun namun gagal karena salurannya sibuk. Saya terus mencobanya tapi tetap tak berhasil. Tak Cuma saya, orang lain juga tidak bisa menghubungi siapapun, hanya beberapa saja yang beruntung berhasil tersambung namun itu hanya beberapa saat sebelum semua sinyal hilang secara serentak. Setelah tak bisa menggunakan ponsel, kami berebut menggunakan telefon konvensional namun sama saja. Telepon kabel dan faksimili kantor tak ada nada sambung sama sekali. Kami tak bisa melakukan komunikasi apapun. Saya tak bisa berbuat apa-apa kecuali berharap istri dan anak saya selamat.

Tak lama kemudian, listrik tiba-tiba padam dan sayup-sayup terdengar teriakan dari lantai atas disusul dengan gemuruh dan guncangan. Teriakan itu entah bagaimana menular pada kami. Orang-orang ikutan teriak histeris dan berlarian panik. Mereka bergegas menuju tangga utama untuk turun ke lantai dasar. Saya pun terbawa suasana ikut berlari namun saya urung ketika melihat kondisi tangga utama. Rangkaian tangga itu penuh sesak dengan orang-orang yang turun baik dari lantai ini ataupun di atasnya. Meski demikian mereka tak sabar. Mereka memaksakan diri berdesak-desakan, saling dorong, saling tendang dan banting. Beberapa dari mereka terinjak-injak, bahkan ada yang terjatuh dari lantai atas. Pokoknya suasana kacau sekali.

Begitu ya, tapi saya penasaran apa yang membuat anda bisa menahan diri untuk tidak ikut berebutan tangga?

Entahlah, mungkin saya melihat mereka entah mengapa hampir tak ada bedanya dengan para penyerang di luar sana. Saya hanya tak mau menjadi seperti mereka.

Jadi anda tetap bertahan di lantai itu? Anda sebenarnya berada di lantai berapa dan gedung itu ada berapa lantai?

Saya ada di lantai empat dari enam lantai. Sebenarnya saya tetap berniat untuk keluar dari sana jadi saya kembali ke ruang kerja untuk mencari tangga darurat. Ternyata masih ada sekitar enam orang karyawan di dalam. Saya juga melihat seorang karyawati meringkuk di bawah meja sambil menangis dan dihibur oleh dua orang rekannya.

Apa yang mereka lakukan?

Saya tak begitu tahu, mungkin mereka terbengong-bengong saat kepanikan terjadi.

Apa anda mengajak mereka?

Saya kurang mengenal mereka pada saat itu namun salah satunya sempat bertanya saya mau ke mana. Saat saya jawab mencari tangga darurat, semuanya jadi ikut. Kami pun bergegas menuju pintu darurat di belakang pantry. Beruntung tangga itu tak seramai tangga utama. Malah sepi seperti terlupakan oleh semua orang hanya saja gelap karena mati lampu dan pencahayaan luar minim.

Kami bertujuh menuruni tangga hingga lantai dasar dengan penerangan senter dari ponsel. Tak terdengar lagi suara gaduh seperti saat kepanikan sebelumnya. Situasi ini membuat bulu kuduk kami berdiri. Kami tak tahu apa yang terjadi di luar sana karena tidak mampir dulu ke setiap lantai yang kami lewati.

Sesampainya di lantai dasar, kami tak langsung keluar. Ada kecurigaan tentang situasi di luar sana yang kurang aman. Kami pun berembuk sejenak untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan dan akhirnya seorang karyawan bernama Andri memberanikan diri untuk membuka pintu sedikit dan mengintip keluar. Baru sebentar ia melongokkan kepala, ia sudah menutup kembali pintunya dan memberi isyarat tidak bisa keluar. Kami protes padanya, menanyakan alasan mengapa kami tidak bisa keluar tetapi ia tidak mau menjawabnya dan menyuruh kami untuk melihatnya sendiri. Karena kami semua ragu-ragu, maka saya memberanikan diri mengintip. Saat saya membuka pintu sedikit, saya melihat.....

(Randi berhenti sejenak)

....neraka. Ladang pembantaian, rumah jagal. Sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Semua orang terbantai, lantai lobi bersimbah darah. Para perusuh berpesta memakan orang-orang yang mencoba melarikan diri sebelumnya dan mereka melahapnya beramai-ramai seperti binatang buas yang memakan mangsanya. Isi perut terburai, organ-organ dalam berceceran, tubuh termutilasi dan sebagainya.

(Ia menutup mulutnya dan berdiam sejenak)


Lalu anda kembali ke atas?


Kami tak punya nyali untuk menerobos mereka begitu saja. Kami tak ada pilihan lain kecuali kembali ke atas namun saat saya akan menutup pintu, tiba-tiba ponsel saya berbunyi. Para perusuh seketika menghentikan pestanya dan melihat ke arah saya. Mereka lalu meraung dan berlarian menyerang saya. Saya langsung menutup pintu lalu menahannya sambil berteriak minta tolong. Tiga orang karyawan membantu saya sementara yang lain berlari panik ke atas. Perusuh di luar menggeram sambil menggedor-gedor pintu. Mereka berusaha mendobraknya. Kami sempat khawatir tidak akan kuat menahannya namun beruntung kami menemukan lemari arsip di sekitar kami. Langsung saja dua orang karyawan mendorong lemari itu menahan pintu dan kami segera lari ke lantai tiga dimana tiga orang yang lari sebelumnya berada.

Sesampainya di lantai itu, kami langsung menutup semua tangga dengan lemari, meja, kursi, dan perlengkapan lain supaya para penyerang tidak masuk. Untuk selanjutnya kami putuskan untuk bertahan di sana hingga bantuan tiba.

Mengapa anda yakin bantuan akan datang?

Karena saat ponsel saya berbunyi, masuk sebuah SMS pesan darurat dari operator. Isinya adalah himbauan untuk tidak panik dan keluar rumah atau gedung. Tutup semua pintu dan jendela lalu beri tanda SOS di tempat yang mudah terlihat karena bantuan akan datang. Kami melakukan sesuai himbauan tersebut dengan membentangkan kain bertuliskan SOS di lantai lima.

Dan mereka datang?

Ya, bantuan datang keesokan siangnya namun bukan dari pemerintah Indonesia melainkan Amerika (USAID) dengan menggunakan helikopter besar berbaling-baling ganda (Chinook). Mereka menjemput kami dengan menurunkan tiga orang petugas berpakaian pelindung dengan masker seperti di film fiksi ilmiah (Hazmat Suit). Kami pun diterbangkan dari gedung yang telah dikerubungi perusuh seperti semut.

Ke mana anda di bawa?

Saya tidak tahu. Saya tertidur di dalam helikopter dan tidak ingat apa-apa setelahnya. Begitu saya bangun, saya telah berada di tempat perlindungan Krakatau Steel Cilegon. Saya bertemu kembali dengan istri dan anak saya dalam keadaan selamat dan sehat.

Apapun yang terjadi saya sangat bersyukur pada Tuhan.

(Randi menangis haru. Wawancara selesai)

ORIGINAL CREATED BY 
ID: SILVERCOROLLA
(@taufikmaulana)
READ MORE >>

Saturday 23 October 2010

SURVIVOR LOST NOTE 002

>>>>page 1 : file A<<<<<

Rekaman Wawancara Saksi Selamat “Jakarta Berdarah” Randi Rakacita (part 1)

Subjek: Randi Rakacita
Usia: 28
Pekerjaan: karyawan perusahaan asuransi
Waktu wawancara: Rabu, 15 Juli 20X1, 14.23 WIB

Mas Randi, silahkan anda ceritakan apa yang anda alami saat peristiwa itu berlangsung.

Pada hari itu saya sedang berada di kantor klien saya, Pak Daniel untuk mengurus klaim. Waktunya sekitar jam sembilan pagi. Kebetulan saat itu, beliau sedang ada tamu jadi saya harus menunggu dulu di luar ruang kerjanya.

Berapa lama anda menunggu?

Saya menunggunya sekitar lima belas menitan. Sejak saya datang, tamu itu sudah di dalam entah sudah berapa lama. Saya ingin menanyakannya pada sekretaris Pak Daniel tapi ia sibuk menerima telepon. Pada akhirnya saya nggak sempat bertanya karena keburu terjadi kejadian itu.

Kejadian apa?

Sebenarnya saya nggak tahu persis kejadiannya seperti apa tapi dari dalam ruang Pak Daniel tiba-tiba timbul suara gaduh dan terdengar teriakkan minta tolong. Saya tadinya ingin langsung masuk tapi tidak enak karena saya tamu. Akhirnya saya panggil si sekretaris untuk masuk duluan melihat apa yang terjadi. Ketika kami berdua membuka pintu, kami melihat kejadian yang sangat mengejutkan.

(Randi berhenti sejenak. Ia mengerutkan kening saat membayangkan kembali apa yang ia lihat saat itu)

Pak Daniel terkapar di lantai bersimbah darah. Di atasnya ada seorang pria dewasa sedang mencabik leher beliau dengan giginya. Ia memakan daging Pak Daniel.

(Randi menutup mulut dengan tangannya)

Lalu apa yang terjadi? Apakah ia melihat anda?

Belum, awalnya ia belum menyadari keberadaan kami sebelum kami teriak minta tolong. Orang itu tiba-tiba berdiri dan menyerang kami. Saya yang kaget, langsung membanting pintu dengan refleks. Orang itu menggedor-gedor pintu sambil meraung seperti orang gila. Saya tahan saja pintunya sampai akhirnya sekuriti datang. Dia sempat nanya apa yang terjadi. Tentunya saya bilang saya nggak tahu. Tiba-tiba saja semuanya terjadi.

Berapa orang sekuritinya?

Dua orang.

Terus, mereka bisa menanganinya?

Tidak juga sih. Salah satu sekuriti membuka pintunya. Saya sudah bilang hati-hati tapi ia tidak mau dengar. Begitu pintunya dibuka, si tamu gila itu langsung lompat menerkam si sekuriti. Keduanya jatuh ke lantai. Si sekuriti itu berusaha menahan si tamu yang mencoba menggigit lehernya. Sekuriti kedua berusaha memisahkan mereka namun ia kesulitan. Akhirnya si tamu ditarik beramai-ramai oleh karyawan-karyawan lain. Tamu itu berhasil dipisahkan tapi ia sempat menggigit tangan si sekuriti. Jadi saat si tamu diangkat, daging tangan si sekuriti ikut ketarik juga.

Mengerikan sekali.

Sangat. Pemandangan itu berdarah-darah. Beberapa karyawati berteriak ketakutan dan ada yang pingsan. Saya juga ngilu melihatnya.

Lalu kemudian?

Di saat sekuriti itu meringis kesakitan, sekuriti yang lain beserta para karyawan berusaha menenangkan si tamu dengan menahan tubuhnya tapi kewalahan. Orang itu seperti binatang buas yang berontak ke sana ke mari dan tenaganya juga luar biasa. Bahkan seorang karyawan terlempar. Akhirnya si sekuriti memukul kepala si tamu dengan pentungan besi hingga ambruk dan dihajar ramai-ramai sampai ia tak bergerak lagi.

Dia mati?

Sepertinya mati. Ia babak belur dikeroyok beramai-ramai, kemudian ditimpuk dengan alat-alat kantor yang berat hingga kepalanya remuk. Sesudah itu ia tak bergerak sama sekali.

Lalu bagaimana dengan para korban? Sekuriti dan Pak Daniel

Pak Daniel saat itu masih hidup namun kondisinya kritis. Ia kehilangan banyak darah dan tak sadarkan diri. Sedangkan si sekuriti tampak sangat kesakitan. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit termasuk si tamu itu juga. Kejadian ini membuat gempar seisi kantor hingga banyak orang mengerubungi tempat itu.

Apa yang anda lakukan selanjutnya? Pulang?

Kejadian itu benar-benar membuat saya shock hingga lupa akan urusan saya dengan Pak Daniel. Tapi toh akhirnya terpaksa harus di-pending karena situasi yang tak terduga itu. Saya berniat pulang kembali ke kantor tapi ternyata saya tak bisa pulang.

Kenapa?

Karena semua peristiwa yang saya ceritakan barusan hanyalah awal dari peristiwa yang lebih besar.

>>>>page 1<<<<<<


ORIGINAL created by 
SILVERCOROLLA (@taufikmulana)
READ MORE >>

Tuesday 19 October 2010

SURVIVOR LOST NOTE 001

12 Januari 2030.

6 Jam setelah peristiwa hujan deras yang diikuti serangkaian peristiwa kematian mendadak di Ibukota. Kini aku terjebak dalam sebuah gedung yang mungkin berfungsi sebagai sebuah kantor pemasaran korporasi percetakan. Aku tidak tau menahu mengenai “apa yang terjadi sebenarnya” beberapa saat lalu. Yang kuingat dengan jelas ialah bagaimana Seorang pengamen cilik dengan pakaian hitam dengan gambar salah satu band melayu yang tengah populer yang compang-camping, tiba –tiba saja menggelepar kesakitan. Sebelumnya kulihat ia terhuyung-huyung seperti orang yang baru saja turun dari wahana Kora-kora, wajah pucatnya tidak dapat ia sembunyikan.

Namun, ditengah keheranan, tak jauh dari tempat si pengamen itu berdiri, seorang wanita berperawakan gemuk tiba-tiba saja muntah darah dan menggelepar lalu berteriak kesakitan. Wanita gemuk tersebut seketika tak perduli menjatuhkan keranjang yang dibawanya yang mana dari kejauhan terlihat berisi beberapa kantong sayuran dan berserakan. Suara jeritannya khas, seperti jeritan seorang wanita yang tengah memotong dan merobek isi perutnya sendiri, mungkin agak berlebihan tetapi aku tau wanita itu sedang mengalami rasa sakit yang teramat sangat.

Lamunanku juga kembali buyar karena tiba-tiba saja seorang mahasiswi berteriak lalu ia terbatuk dan tangannya menggapai pundakku, seketika saat ia batuk kembali, darah segar keluar melalui lubang hidung dan mulutnya sesekali terlihat bercambur dengan liur yang tersangkut di ujung bibirnya. Apa yang sebenarnya terjadi!? Akupun ,mulai panik karena semakin yakin bahwa sesuatu yang tidak baik sedang terjadi. Aku langsung lari meninggalkan halte disekitar pertokoan tersebut. Langkahku masih sedikit ragu, dipikiranku masih terlihat jelas peristiwa itu, ingin sekali membantu mereka!? Sesekali aku melihat kearah halte tersebut. Tak selang beberapa menit berlalu perisitwa yang sama juga terlihat di sekitarku…Ada apa sebenarnya!?

Langakahku semakin cepat. Tak tentu arah aku melangkah. Hingga seorang anak kecil yang sedang mengalami hal tragis yang sama, tiba-tiba saja tertabrak sebuah mobil angkutan kota, ia terpental begitu saja. Sepertinya sang supir pun menglami gejala yang sama, Ya Tuhan apa yang sebenarnya terjadi gumamku dalam hati semakin membuatku penasaran sekaligus merasa terancam. Namun seketika pula aku berhenti melangkah, mataku seaakan-akan tidak percaya sebuah kekacauan terlihat dari kejauhan. Segerombolan manusia mulai menerjang satu sama lain. Mereka semua berlari. Suara teriakan dan Erangan mereka menyayat. Mereka melempar tubuhnya ke jendela mobil. Pintu Kaca Toko berlian di seberang halteku tadi tiba-tiba saja pecah dan alarmnya berbunyi nyaring. Kesadaranku seperti kembali, rasa terancam yang teramat sangat menyelimuti.
“ARRRRRRGGGHHHH!!!” dari arah yang berlawanan segerombolan manusia –manusia aneh itu tiba-tiba saja berlari dan hendak menerkamku. Aku berlari dengan sangat cepat, tak tentu arah… mata mereka berbeda, mereka seperti kebingungan, wajah mereka seperti menahan sakit yang teramat sangat, mereka seperti sedang sakau…Ahh entahlah mereka semua mengerikan buatku…ditengah kepanikan. langkahku tiba-tiba berhenti dan ottakku menyuruhku untuk berlari masuk kedalam sebuah gedung yang sekarang menjadi tempat persembunyianku.

SILVI, Receptionist Hotel Indonesia, 28th.

"semoga ini bukan catatan terakhirku"
READ MORE >>

(MIASMA GAME) The Survivor’s Lost Journal of Miasma Incident.

 
Dengan semakin berkembangnya project miasma, kita dari tim kreatif miasma ingin mengajak dan menantang teman-teman forum-forum dan social media yang suka cerita film atau apapun tentang zombie yang Hobi nulis ato mau mencoba menjadi “pengkhayal”, untuk menuangkan cerita yang berhubungan dengan Project Miasma, melaui Games “The Survivor’s Lost Journal of  Miasma Incident”.

Jadi nanti akan di taruh di blog (miasmaproject.blogspot.com). dan semua karya yang masuk akan dijadikan semacam kompilasi novel (bentuk digital/cetak masih dalam pengodokkan) yang berisi catatan-catatan teman-teman tentang “bagaimana jika kamu berada dalam posisi dimana Jakarta mengalami Zombie Apokaliptik, dan kamu menjadi sisa sisa manusia yang bertahan hidup didalamnya”. Novel digital tersebut rencanaya akan dijadikan free gift didalam 1 box set special edition dvd miasma nantinya (untuk yang minta dvd versionnya, untuk saat ini MIASMAPROJECT tidak komersil).

Kalo masih bingung ini mirip-mirip game di forum movie kaskus sebelumnya, hanya saja cara penulisannya menggambarkan “seperti kalian yang menjadi seorang survivor”, game ini.bisa di cek di link dibawah ini :

(oke itu adalah garis besarnya) doakan saja semuanya berjalan dengan lancar ya…hehehe…

Peraturan penulisan:
  • Karena karya kalian nanti berbentuk kompilasi “diary yang hilang/ catatan terakhir sebelum mati” maka buatlah karya kalian dengan mencantumkan tanggal fiktif (sesuai background cerita miasma), lokasi tempat menulis kalian dalam catatan itu (fiktif), serta Profesi kalian dalam catatan itu.
  • Cantumkan juga nama asli, NO KTP, dan tanggal serta E-mail kalian di akhir tulisan karya (paling bawah). Cerita harus berlatar belakang tragedi miasma, yang sneek-peek/ sinopsisnya bisa dibaca seperti ini: 
    Beberapa tahun setelah transmigrasi besar-besaran dikarenakan perpindahan Ibukota Negara. Jakarta menjadi kota besar yang mengalami fase “pengurangan perhatian” dari Pemerintah. Dan Jonggol sebagai ibukota Negara baru berkonsep Cyber Green Metropolis mencuri hati sebagian masyarakat dan membuat mereka sadar akan arti pentingnya lingkungan. Hingga suatu waktu, BMKG memprediksikan bahwa Matahari akan memancarkan suhu tertingginya pada periode 2 tahun mendatang, laporan ini membuat semua jajaran departemen Negara diberikan perintah untuk menanggulangi segala kerugian akibat peristiwa tersebut.

    Keputusan telah diambil dan Waktu yang diprediksikan terjadi, namun pemerintah telah mensiasati hari paling panas tersebut dengan membuat hujan buatan. Namun apa yang terjadi. Sepekan setelah hujan deras di pertengahan bulan Mei yang panas terjadilah peristiwa kematian massal akibat kerusakan otak yang masih misterius.

    6 jam berlalu dan Status ibukota Jakarta kini Siaga 1. Kerusuhan dan kekacauan ada di penjuru kota. Seluruh pasukan bersenjata yang diturunkan oleh Polri dan Dephankam, tidak berhasil mengamankan ibukota. 

    Masyarakat yang terjebak di dalam kepanikan, tidak bisa saling mempercayai lagi dan mereka pun berlarian menyerang satu sama lain tanpa sebab yang jelas. Di tengah kekacauan itu, sekelompok orang yang dipimpin oleh seorang dari Satuan Khusus yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan terus berjuang di tengah kekacauan.Kamu berada didalamnya? kamu mecoba bertahan dalam situasi tersebut? disaat yang tepat, kamu segera berlindung dan disaat semuany hening kamu mengeluarkan segala macam alat yang dapat digunakan untuk mencatat kejadian ini, semoga kamu tidak mencatat catatan terakhir hidupmu sendiri...
      • Karya kalian tidak akan dijual, namun akan didistribusikan secara Independen bersamaan dengan Dvd original Miasma, Jadi karya yang sudah di tulis di trit ini adalah hak ciptanya tetap dipegang oleh kalian masing2. Namun kita (tim Kru Miasma) berhak mendistribusikan karya kalian dlam bentuk apapun untuk kepentingan project miasma.( Intinya kita Ini Independen deh..heheh dari kalian untuk kalian juga).
      • Panjang karya tidak terbatas, dan 1 penulis boleh mengirim karya sebanyak-banyaknya dan dengan cerita yang berbeda-beda pula.
      • Jika terjadi masalah dengan Segala Macam permasalahan tentang hak cipta cerita dsb, pihak Miasma project tidak bertanggung jawab, dan hal itu menjadi tanggung jawab penulis sendiri.
      • Oke itu dulu, dan segala macam peraturan yang belum dibuat akan ditambahkan nanti ya!
      • kirimin Cerita kalian melalui EMAIL : miasmaproject@yahoo.co.id
        • TETAP MENULIS, DAN TETAP BERTAHAN HIDUP!


            Dan untuk yang super kreatif, kalian juga bisa mengirimkan video-video LOG (pura-puranya, kalian bisa akting disitu) kalian lagi survive dijakarta yang udah terinfeksi ama zombie akibat tragedi miasma dan kalian dgn berbekal alat perkam video yang ada (laptop via webcam, Handphone) menyampaikan pesan-pesan kalian (mirip-mirip Andys Lost Tape nya Dawn of the dead, tapi kali ini kalian yang bikin).
            Caranya tinggal upload videonya di youtube, dan post link nya di komen dibawah ini, biar atmosfir cerita miasmanya lebih hidup. Gmn seru khan!
            Ini ada contoh video log tentang seorang survivor sekaligus karya film pendek, sutradara Miasma yaitu Mas Ari Fastono, Judulnya Lost tape...








            READ MORE >>

            KOALA series : ZOMBIE EXTERMINATION

            Semakin seru saja miasmaproject menginspirasi....teman-teman
            disekitar, beberapa waktu lalu kami di berikan sebuah kiriman karya ilustrasi
            tentang miasma project berjudul (Koala series : Miasma Zombie Extermination)
            Koala series merupakan tokoh iconic sang Illustrator sendiri, dan mengambil tema miasma
            karena ia merasa mendapat ilham dari sana hehehe...
            ini dia karyanya :


            ini adalah buatan Wildan amin, seorang illustrator handal yang bermukim di daerah kebayoran lama...
            ini link Deviant ARTnya untuk yang tertarik karya2nya..bisa cek portofolionya...
            disini

            http://will-d-ant.deviantart.com/

            terimaksih sebesar2nya buat saudara willdan, semangat berkarya!
            READ MORE >>

            AVATAR ID movement

            Atas kesadaran Team pendukung projectmiasma banyak di Kaskus Zombie thread, yang pada berubah GAmbar ID avatarnya. jadi miasma survivor. Ayo teman-teman...singgah
            di ZOMBIE thread (klik aja) dan minta sama user ID second symphony, untuk buatin ID special miasmaproject buat kamu! berikut beberapa teman2 yang sudah mengganti avatarnya dengan avatar miasmaproject (survivor series).











            READ MORE >>

            SNEEK PEEK FREE WALPAPER



            HEYY ALL SURVIVOR!

            Project semakin berjalan cepat..dan intrusi semangat kita juga makin oke nih...
            nah berhubung disini udah ada tempatnya buat update info, beberpa info2 yang dulu ada di zombie thread kaskus.us tentang project miasma, akan gue pindahkan satu persatu...

            untuk hari ini, gue post dulu. FREE wallpaper MIASMAPROJECT.


            klik aja gambarnya buat dapet gambar yang lebih besar.
            (1,280px × 1,024px)
            READ MORE >>

            Monday 18 October 2010

            POSTER FAN MADE MIASMA



            Tidak Sedap rasanya jika sebuah film, tidak memiliki poster film. Bagi kami Poster film adalah salah satu vitamin dalam ber produksi. karena dengan mengkreasikan isinya, kita kan semakin terpacu dalam memproduksinya FILMNYA. dan akan sangat senang sekali jika telah banyak teman-teman yang sangat antusias akan projectmiasma ini, dapat menyalurkan kemampuan olah digitalnya dalam membuat poster2 FANs MADE miasmaproject.

            berikut adalah poster2 buatan teman-teman pendukung project miasma.


            CREATOR ID : BILIK BIRU



            CREATOR ID : FASTOLOOP




            CREATOR ID : LADY CLEOPATRA




            CREATOR ID : WOLFGANG







            THANKS BERAT!
            buat semua teman-teman yang sudah membuat poster-poster FAN made ini, dukungan kalian adalah abtere buat kita! SEMANGAT!!!!
            READ MORE >>

            PROJECT RESPONSE

            Tidak terasa sudah sekitar 1 minggu, First look MIASMAPROJECT dirilis. ternyata Atensinya sangat luar biasa. dalam 3 hari viewers First look MIASMAPROJECT, menembus angka 1300 viewers di Youtube.com, Hasil yang mencengangkan untuk first look sebuah film pendek.

            namun tidak ada karya yang tidak menuai kritikan, beberapa kometar pedas, pesimis, antipati, juga banyak bertebaran di forum2 internet.
            Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung dan memberikan saran serta pandangan agar project ini selalu berjalan lebih baik lagi.
            Ini beberapa komentar yang sudah menyaksikan first look miasma!

            THE MO BROTHER


            EKABLOG with RADITHERAPHY


            HENDYNOIZE.net

            MIDNIGHT SHADOW.info

            adithiarangga.wordpress.com

            Dan masih banyak lagi komentar-komentar yang bisa di cek di link dibawah ini :

            MIASMA THREAD KASKUS 1

            MIASMA THREAD KASKUS2

            Terima kasih atas semua dukungannya kami sampaikan kepada teman-teman
            yang sudah memberikan responnya. Kami akan selalu meningkatkan kreativitas, demi terciptanya film INdonesia yang bermutu.
            READ MORE >>

            Thursday 7 October 2010

            First Look Clip Project Miasma







            Ini adalah Proyeksi Digital pertama tentang project Idealis Indonesian Zombie Club
            bernama "Project Miasma". Seperti yang sudah ditunggu-tunggu :P..
            (Well, you better Watch In HD guys.)
            and ini bukan Teaser tapi Exclusive HD "First Look" Footage.
            And Terima Kasih yang sebesar2nya buat Teman-Teman Komunitas Zombie Thread.
            Rekan-Rekan dari Komunitas 2 Siang Univ Budiluhur, Komunitas SINEMA, KOFIMATANG, JAJAL PROJECT, QIRICATAKEN PICTURES and ANEMONE CREATIVE STUDIO TENTUNYA.
            READ MORE >>