Saturday 23 October 2010

SURVIVOR LOST NOTE 002

>>>>page 1 : file A<<<<<

Rekaman Wawancara Saksi Selamat “Jakarta Berdarah” Randi Rakacita (part 1)

Subjek: Randi Rakacita
Usia: 28
Pekerjaan: karyawan perusahaan asuransi
Waktu wawancara: Rabu, 15 Juli 20X1, 14.23 WIB

Mas Randi, silahkan anda ceritakan apa yang anda alami saat peristiwa itu berlangsung.

Pada hari itu saya sedang berada di kantor klien saya, Pak Daniel untuk mengurus klaim. Waktunya sekitar jam sembilan pagi. Kebetulan saat itu, beliau sedang ada tamu jadi saya harus menunggu dulu di luar ruang kerjanya.

Berapa lama anda menunggu?

Saya menunggunya sekitar lima belas menitan. Sejak saya datang, tamu itu sudah di dalam entah sudah berapa lama. Saya ingin menanyakannya pada sekretaris Pak Daniel tapi ia sibuk menerima telepon. Pada akhirnya saya nggak sempat bertanya karena keburu terjadi kejadian itu.

Kejadian apa?

Sebenarnya saya nggak tahu persis kejadiannya seperti apa tapi dari dalam ruang Pak Daniel tiba-tiba timbul suara gaduh dan terdengar teriakkan minta tolong. Saya tadinya ingin langsung masuk tapi tidak enak karena saya tamu. Akhirnya saya panggil si sekretaris untuk masuk duluan melihat apa yang terjadi. Ketika kami berdua membuka pintu, kami melihat kejadian yang sangat mengejutkan.

(Randi berhenti sejenak. Ia mengerutkan kening saat membayangkan kembali apa yang ia lihat saat itu)

Pak Daniel terkapar di lantai bersimbah darah. Di atasnya ada seorang pria dewasa sedang mencabik leher beliau dengan giginya. Ia memakan daging Pak Daniel.

(Randi menutup mulut dengan tangannya)

Lalu apa yang terjadi? Apakah ia melihat anda?

Belum, awalnya ia belum menyadari keberadaan kami sebelum kami teriak minta tolong. Orang itu tiba-tiba berdiri dan menyerang kami. Saya yang kaget, langsung membanting pintu dengan refleks. Orang itu menggedor-gedor pintu sambil meraung seperti orang gila. Saya tahan saja pintunya sampai akhirnya sekuriti datang. Dia sempat nanya apa yang terjadi. Tentunya saya bilang saya nggak tahu. Tiba-tiba saja semuanya terjadi.

Berapa orang sekuritinya?

Dua orang.

Terus, mereka bisa menanganinya?

Tidak juga sih. Salah satu sekuriti membuka pintunya. Saya sudah bilang hati-hati tapi ia tidak mau dengar. Begitu pintunya dibuka, si tamu gila itu langsung lompat menerkam si sekuriti. Keduanya jatuh ke lantai. Si sekuriti itu berusaha menahan si tamu yang mencoba menggigit lehernya. Sekuriti kedua berusaha memisahkan mereka namun ia kesulitan. Akhirnya si tamu ditarik beramai-ramai oleh karyawan-karyawan lain. Tamu itu berhasil dipisahkan tapi ia sempat menggigit tangan si sekuriti. Jadi saat si tamu diangkat, daging tangan si sekuriti ikut ketarik juga.

Mengerikan sekali.

Sangat. Pemandangan itu berdarah-darah. Beberapa karyawati berteriak ketakutan dan ada yang pingsan. Saya juga ngilu melihatnya.

Lalu kemudian?

Di saat sekuriti itu meringis kesakitan, sekuriti yang lain beserta para karyawan berusaha menenangkan si tamu dengan menahan tubuhnya tapi kewalahan. Orang itu seperti binatang buas yang berontak ke sana ke mari dan tenaganya juga luar biasa. Bahkan seorang karyawan terlempar. Akhirnya si sekuriti memukul kepala si tamu dengan pentungan besi hingga ambruk dan dihajar ramai-ramai sampai ia tak bergerak lagi.

Dia mati?

Sepertinya mati. Ia babak belur dikeroyok beramai-ramai, kemudian ditimpuk dengan alat-alat kantor yang berat hingga kepalanya remuk. Sesudah itu ia tak bergerak sama sekali.

Lalu bagaimana dengan para korban? Sekuriti dan Pak Daniel

Pak Daniel saat itu masih hidup namun kondisinya kritis. Ia kehilangan banyak darah dan tak sadarkan diri. Sedangkan si sekuriti tampak sangat kesakitan. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit termasuk si tamu itu juga. Kejadian ini membuat gempar seisi kantor hingga banyak orang mengerubungi tempat itu.

Apa yang anda lakukan selanjutnya? Pulang?

Kejadian itu benar-benar membuat saya shock hingga lupa akan urusan saya dengan Pak Daniel. Tapi toh akhirnya terpaksa harus di-pending karena situasi yang tak terduga itu. Saya berniat pulang kembali ke kantor tapi ternyata saya tak bisa pulang.

Kenapa?

Karena semua peristiwa yang saya ceritakan barusan hanyalah awal dari peristiwa yang lebih besar.

>>>>page 1<<<<<<


ORIGINAL created by 
SILVERCOROLLA (@taufikmulana)

1 comment:

  1. wiih keren abis wawancaranya. kyk bener2 terjadi

    ReplyDelete